Maafkan daku yang lama sekali tak mengupdate blog ini:(
Sedang berkutat dengan tugas kuliah dan tugas jurusan yang lumayan menyita waktu. Jadi beginilaaah~
Sekarang aku mau melanjutkan cerita yang sebelumnya. Jadiiii
setelah kami berkumpul di Balairung, kami duduk di hamparan aspal di depan
hutan *beneran ini*. Anak-anak polos yang gatau apa-apa ini kemudian diberi
kertas lembar berisi nama, TTL, asal, dan ciri khas sama Mas Raka dan Mbak Ika. Kami semua disuruh mengisi
nama panggilan kami dan mengumpulkan kembali kertas itu. Lalu, kami ambil
kembali kertas tadi secara acak dan kami harus berkenalan dengan orang yang
namanya ada di kertas itu. Oke, proses perkenalan yang cukup rumit.
![]() |
Mas Raka dan Mbak Ika :D |
Saat itulah, aku mulai membuka diri untuk lebih aktif
bicara. Sebenernya, aku selalu canggung kalo ngomong sama cowok. Kenapa? Karena
dari kecil sekolah di SD Islam dan selalu berjaga jarak dengan yang bukan
muhrim #alimmode:on. Akhirnya aku bangkit dari duduk untuk mencari temanku yang
namanya Ardi. Eeeh, udah ada yang nyamperin aku duluan. Kita kenalan dulu deh.
Namanya Lattov. Kita berdua sama-sama dari Jakarta. Setelah proses perkenalan,
aku lanjut lagi cari temenku si Ardi. Aku tanyain satu-satu,
“Namamu Ardi
bukan?”
“Ini nih, Ardi.” ada
yang nyaut.
“Mana? Kamu Ardi?”
“Bukan, aku Ergi.”....-___-
Lalu kutinggal dia pergi begitu saja.
Setelah dipikir-pikir, harusnya aku kenalan dulu aja ya sama Ergi ahaha.
Akhirnya setelah berkeliling selama berjam-jam *gadeng lebay* aku bertemu
dengan Ardi yang pendiam. Dia cuma pake kemeja, celana dan sandal. Entah ini
anak santai apa sederhana aku juga gatau. Kayaknya sih sederhana ya…. Kita pun
berkenalan sambil ngisi data. Trus… udah. Gitu aja. Wah nggak dong! Habis itu
kita mesti memperkenalkan teman yang tadi kita sudah isi datanya. Aku duduk di
sebelah Ana, Dafina dan Een. Kita berempat sambil mengurut, sambil menghapal nama
anak-anak cowok yang lumayan banyak. Sebelah sini hapal, sebelah sana lupa.
Memang ya manusia, tak pernah luput dari lupa #apasih
Setelah itu, kami mulai membahas tugas untuk PPSMB PRISMA
aka PPSMB Fakultas Teknik UGM yang terkenal gahoel dan keren. Termasuk mahasiswanya
juga. Sebelumnya dipilih calon ketua Unit 12 Effendy. Kandidatnya, Lattov, Eka,
dan Thomas. Kresna tersingkirkan di babak awal. Tapi akhirnya dia pegang PJ
Atribut. Thomas juga akhirnya mengundurkan diri, tapi dia sempet pegang PJ
Apresiasi Seni (Apsi). Intinya, di akhir cerita, Lattov terpilih jadi ketua dan
Eka secara langsung jadi wakil. Adit juga dengan senang hati menawarkan
rumahnya untuk dijadikan basecamp anak-anak gahoel ini buat diberantakin
ngerjain tugas.
Yang aku seneng dari Unit ini adalah, kita semua menggunakan
asas kekeluargaan. Dari hari pertama ketemu juga udah dibilang, “Kita semua sama-sama merantau, anggap
teman-teman kalian ini sebagai keluarga baru kalian di sini.” Hari-hari berikutnya,
kita pindah dari Balairung ke rumah Adit. Yang cowok-cowok rela menyumbangkan
bensinnya untuk mengantar gadis-gadis tak berdaya dan tak tau arah ini ke sana
dan mengantarnya kembali pulang. Aku merasa, semua anggota kelompok saling
merangkul satu sama lain. Hari demi hari makin keliatan aslinya mereka kayak
apa. Yang tadinya diem, tiba-tiba mulai ngelucu. Yang tadinya jaim, mulai kebuka
image aslinya. Pokoknya kita semua mulai merasa nyaman sampai di titik dimana
kita bisa terbuka dengan satu sama lain.
Aku inget banget, jurusanku punya acara perkenalan yang
sayangnya aku nggak bisa datang dan aku nggak tau apa-apa dan nggak kenal
siapapun orang yang sejurusan sama aku. Tapi, di unit 12 Effendy, aku bisa
bertemu dengan teman-teman dari berbagai jurusan di Fakultas Teknik, termasuk
jurusanku, dan mereka sudah kuanggap seperti keluarga baruku di sini. Mereka lah
orang-orang pertama yang aku kenal di Jogja, kota perantauanku. Mereka yang membimbing aku menjadi orang yang
lebih berani dan lebih percaya diri. Mereka juga yang setia merangkulku dalam
suka maupun duka.
Aaah kapan kami bisa berkumpul lagi ya? Kami semua sudah
mulai sibuk dengan kegiatan di jurusan masing-masing. Grup di Li*ne yang tadinya selalu ramai sekarang
juga mulai sepi. Cuma ada sahut-sahutan sebentar, trus hening lagi *a.k.a
notification off*. Mungkin sekarang
bukan waktu kami untuk berkumpul. Tapi suatu saat, pasti ada waktu yang tepat
bagi kami semua untuk bertemu dan berkumpul bersama-sama lagi sebagai keluarga
Effendy :’)
![]() |
Penampakan dari Unit 12 Effendy aka Keluarga Wollu :') |
Huaaah sudah ah, nanti kalo diterusin jadi mellow gimana
gicyuu. Aku mau bikin tugas lainnya aja. Tugasku menumpuk setinggi gunung
Merapi mau meletus duarr! *stress detected*
Salam wollu untuk teman-teman unitku! Semoga kita tetap akan
selalu wollu dan membara seperti… kalian tau lah ahaha
Dan salam sayang untuk kalian semua yang butuh kasih sayang seperti
aku. Peluk hangat dan kecup manis untuk kamu yang disana. Iyaa, kamuu~ ;)